Pasar tradisional adalah tempat berinteraksi sosial
antara pedagang dan pembeli. Proses jual-beli biasanya melalui proses tawar
menawar harga, dan harga yang diberikan untuk suatu barang bukan merupakan
harga tetap, dalam arti lain masih dapat ditawar. Salah satu ciri khas pasar
tradisional yaitu beberapa diantaranya menggunakan tenda-tenda untuk memasarkan
dagangannya, serta pembeli yang berjalan hilir mudik untuk memilih dan menawar
barang yang akan dibelinya.
Seperti salah satu pasar tradisional yang ada di
bandung yaitu Pasar Kordon, pasar kordon terletak di jalan terusan buah batu.
Di pasar kordon ini tersedia berbagai kebutuhan pokok seperti peralatan rumah
tangga, sayur-sayuran, buah-buhan lokal dan lainya. Meskipun sekarang sudah
banyak pasar modern yang bermunculan di kota bandung, banyak warga yang
bergantung dengan pasar kordon ini karena masyrakat beranggapan bahwa
berbelanja di pasar kordon harganya lebih murah dan bisa di tawar, sedangkan
berbelanja di pasar modern tidak bisa ditawar.
Pasar kordon merupakan salah satu tempat mata
pencaharian masyarakat di sekitar bandung.Seperti salah satu pedagang daging
kambing di pasar kordon ini, yaitu Toto (50th) ia bertempat tinggal di buah
batu (dekat dengan pasar kordon). Pak Toto berjualan daging kambing di pasar
kordon ini sejak tahun 1998, kurang lebih sudah 20 tahunan bersama kakanya.
Banyak sekali permasalahan yang dihadapi pak toto saat berjualan di pasar
kordon , seperti kenaikan harga sembako di pasaran dan lainnya. Setiap hari,
pak toto berjualan dari jam 5 pagi hingga jam 12 siang. pak toto menerima stok
daging dari seorang supplier daging kambing di banjaran setiap harinya. Di hari
hari biasa, ia menjual daging kambing dengan harga Rp90.000/kg sama dengan
harga daging kambing di pasar lain.
Dalam sehari, pak toto bisa menjual kurang lebih 10
kg daging kambing dan pendapatan dari penjualan tersebut perhari sebesar
Rp200.000. menurut pa toto pendapatan tersebut masih kurang untuk menutupi
biaya menyewa tempat sebesar 8 juta / thn dan membeli daging kembali,
penyebabnya karena peminat daging kambing itu lebih sedikit dari pada daging
sapi atau daging ayam, karena kebanyakan orang berfikir bahwa daging kambing
ini berkolesterol tinggi. Selain itu, stok daging yang tidak habis dalam satu
hari, tidak bisa dikembalikan lagi kepada supplier melainkan harus ditanggung
sendiri oleh pak toto.
Setiap hari pak toto harus membayar retribusi yang
diadakan di pasar kordon sebesar Rp7500. “Retribusi menurut UU no. 28
tahun 2009 adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan”. Retribusi
yang di adakan di pasar kordon hanya retribusi kebersihan dan retribusi keamanan.
Yang jadi permasalahan dari retribusi di pasar
kordon ini, yaitu retribusi kebersihan. Pasar tradisional sering di anak
tirikan oleh pemerintah, pemerintah kurang bijaksana dalam mengatur kebersihan
pasar tradisional. Setiap hari pedagang wajib membayar retribusi kebersihan
tetapi kebersihan di pasar kordon ini tidak terjaga sama sekali. Sampah dari
setiap ruko itu di kumpulkan di buang di
dekat sungai yang ada di samping pasar kordon dan berdekatan dengan jalan raya.
Menurut pak toto, tindakan tersebut dapat mengganggu pedagang, pengungjung,
pengguna jalan bahkan masyarakat di sekitar pasar kordon itu sendiri. Seharusnya
sampah dari tiap ruko di kumpulkan dan di buang ke Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) agar tidak mengotori pasar kordon itu sendiri.
Apabika kejadian ini di biarkan terus menerus maka
akan berpengaruh kepada para pedagang yang ada di pasar kordon termasuk pak
toto, para pedagang mendapatkan kerugian karena masyarakat akan lebih memilih
berbelanja di pasar modern yang lebih bersih dan nyaman dibandingkan dengan
berbelanja di pasar kordon.
Harapan
pa toto sebagai pedagang di pasar kordon yaitu pemerintah bisa lebih baik lagi
dan lebih memperhatikan lagi para pedagang di pasar tradisional agar para
pedagang bisa hidup sejahtera, lalu kebersihan di pasar kordon juga lebih di
perhatikan lagi agar terlihat bersih dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar