Senin, 07 Januari 2019

RAGAM FOTO JURNALISTIK BESERTA CONTOH


1.  Spot Photo



Kecelakaan Beruntun di Lampu Merah Buah Batu

Kecelakaan beruntun yang melibatkan 2 mobil dan 1 sepeda motor terjadi di lampu merah Buah Batu pada senin malam (29/10). Kecelakaan ini bermula pada saat pergantian lampu lalulintas menjadi hijau, pengendara motor berusaha menyalip mobil avanza silver yang berada di samping nya menuju ke arah kanan, akan tetapi mobil jazz kuning yang berada di depan motor tersebut mengalami mogok mesin oleh sebab itu pengendara motor terjepit diantara 2 mobil itu. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun ketiga kendaraan itu mengalami kerugian.


2.  General News Photo







Peletakan Batu Pertama Pembangunan PCNU Pangandaran

Bupati Pengandaran H. Jeje Wiradinata meresmikan Peletakan Batu Pertama pembangunan Gedung PCNU (Pengurus Cabang Nahdatul Ulama) Kabupaten Pangandaran yang terletak di Kecamatan Parigi pada Minggu, 6 Januari 2019. Peresmian ini di hadiri oleh beberapa pengurus NU cabang Pagandaran.
  

3.  People In The News Photo



Penampilan Laroute di Acara Law Art Fest

Rieke dan teman-teman band nya sukses tampil di acara Law Art Fest yang di selenggarakan oleh BEM Fakultas Hukum Unisba pada sabtu kemarin (17/11). Acara ini di selenggarakan di teater terbuka Dago Tea House. Sebelum tampil di acara ini, Laroute band ini mengikuti band audisi untuk bisa tampil, dan akhirnya mereka pun lolos. Mereka membawakan 3 buah lagu yaitu  chrisye – cintaku, marvel - indonesia jaya dan ismail marzuki - sabda alam. 


4.  Daily Life Photo ( Human Interest)


Perjuangan Ibu Minah Penjual Kerupuk Ikan

Minah (48), menunggu barang dagangannya laku terjual hingga sore hari di Jl. Asia Afrika, Senin (03/12/2018). Ibu beranak 3 ini sudah menjual kerupuk ikan selama 6 tahun untuk membiayai keluarganya. Dalam sehari pendapatan Ibu Minah tidak tentu terkadang hanya mendapatkan 40.000 hingga 60.000 saja.

5.  Potrait Photo




Cantik Dengan Rambut Keriting

Annisa Gita Fitria (5) seorang anak perempuan yang memiliki keunikan yaitu rambut keriting. Meskipun begitu, Annisa tetap percaya diri  dan berfose saat difoto yang membuatnya terlihat cantik dengan rambut keriting yang ia miliki. Ciamis (02/12/18).


6.  Sport Photo


Liga Pelajar Indonesia di Kabupaten Ciamis

LPI ( Liga Pelajar Indonesia) diselenggarakan di Lapangan Buldozer Ciamis pada minggu (02/12/2018). Liga Pelajar Indonesia ini di ikuti oleh beberapa sekolah tingkat SMA yang ada di Kabupaten Ciamis. Rizky(17) salah satu peserta perwakilan SMA N 1 Kawali, mengaku kesulitan saat berhadapan dengan lawan mainnya yaitu SMA N 1 Ciamis. 


7.  Art and Culture Photo


Cover Dance Kpop

Komunitas korea SMTOWN Bandung mengadakan Kompetisi Cover Dance Kpop di Transmart Buah Batu pada Minggu siang, (16/12). Dalam kompetisi ini, SMTOWN Bandung bekerja sama dengan IniKpop yang merupakan program dari iChannel. Kompetisi ini di ikuti oleh puluhan grup cover dance yang ada di Kota Bandung yang terdiri dari kategori Hoobae/Sunbae atau bisa disebut Senior dan Rookie atau Junior. 


8.  Science and Technology Photo


Samsung Galaxy A9

Perusahaan Samsung mengeluarkan produk terbarunya yaitu Samsung Galaxy A9. Samsung Galaxy A9 rilis di indonesia pada tahun 2018. Samsung Galaxy A9 memiliki kelebihan tersendiri diantaranya memiliki 4 buah kamera belakang  (lensa utama 24 MP, lensa 8 MP ultrawide, lensa 10 MP telephoto, dan lensa 5 MP depth sensor). 

9.  Social and Environment Photo



TPS di Jalan Gudang Selatan
Selasa (25/12), Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) di Jalan Gudang Selatan terletak di dekat permukiman warga dan komplek militer. Tumpukan sampah di depan TPS ini sangat mengganggu warga dan pengendara yang melewati jalan itu, karena memberikan bau yang menyengat. 

Selasa, 27 November 2018

Analisis Film "The Normal Heart"


Sinopsis Film “The Normal Heart”

Film The Normal Heart merupakan film yang bercerita tentang kaum homoseksual dan kemunculan virus HIV/AIDS pada tahun 1980an di Amerika Serikat. Film diawali dengan Ned, seorang penulis novel yang sedang menghadiri perayaan ulang tahun temannya Craig di Fire Island Pines, Long Island. Perayaan ulang tahun itu dihadiri oleh kaum homoseksual.
Pada saat berjalan di pinggir pantai, Craig mengalami suatu gejala aneh. Craig tiba tiba jatuh dan mengalami pusing yang membuat semua teman-temannya panik. Pada saat perjalanan pulang, Ned membaca sebuah artikel tentang Rare Cancer Diagnosed in 41 Homosexuals yaitu kanker langka yang didiagnosa pada 41 homoseksual. Firasat Ned tentang gejala yang Craig alami membuat Ned berinisiatif bertemu dengan seorang dokter yang menangani banyak kasus kanker, yaitu Dr. Emma.
Dr. Emma mengatakan bahwa penyakit ini berasal dari hubungan seksual yang dilakukan oleh para kaum homoseksual ini. Penyakit ini menyerang pada sisntem kekebalan tubuh manusia, pada saat itu penyakit ini di sebut dengan Gay Cancer atau Kanker Gay. Dengan kejadian itu, Emma meminta Ned untuk memperingati kelompok nya agar tidak melakukan hubungan seksual.
Korban berjatuhan semakin banyak, Ned merasa prihatin kepada teman-temannya yang mengalami penyakit mematikan itu. Oleh karena itu, Ned membuat sebuah organisasi yang bernama Gay Men’s Health Crisis (GMHC). Organisasi ini bertujuan untuk menginformasikan wabah virus yang Dr. Emma temukan. Pada suatu hari Ned mendatangi kantor surat kabar New York Times. Disana Ned bertemu dengan seorang reporter dari New York Times, Felix. Ned berharap Felix bisa menyebarkan berita virus yang sedang menyerang kaum homoseksual.
Dalam menjalankan misinya, Ned mengalami banyak sekali kesulitan. Saat Ned meminta bantuan kepada pemerintah agar pemerintah memberikan dana kepada para kaum gay yang terkena virus itu. Akan tetapi pemerintah tidak memberikan respon yang baik kepada keinginan Ned. Dan banyak warga Amerika terutama New York yang menganggap bahwa Kaum Gay ini tidak normal.



Perjuangan Aktivis AIDS




Film ini menceritakan para aktivis HIV/AIDS yang berasal dari komunitas homoseksual di amerika serikat pada tahun 1980an. Virus HIV/AIDS ini berasal dari hubungan seksual yang dilakukan oleh komunitas homoseksual. Kejadian ini telah memakan banyak korban.
Dalam foto adengan disini, menjelaskan aktivis HIV/AIDS meminta bantuan kepada pemerintah agar mau menolong para penderita HIV/AIDS yang kebanyakan berasal dari komunitas homoseksual, karena menurutnya virus HIV/AIDS ini bisa menular kepada lawan jenis dan termasuk masalah yang besar yang harus di selesaikan oleh pemerintah. Karena tidak adanya bukti yang kongkrit, permintaan aktivis ini tidak di tanggapi oleh pemerintah. Selain itu, masyarakat juga menganggap bahwa komunitas homoseksual ini meresahkan dan masyarakat juga beranggapan bahwa komunitas homoseksual ini tidak normal.

Foto Features dan Caption



Foto by Aghnia Ratri W

Gedung Merdeka

Gedung Merdeka merupakan salah satu Gedung bersejarah yang ada di kota Bandung. Gedung Merdeka beralamat di Jalan Asia-Afrika. Gedung Merdeka ini pernah dijadikan sebagai tempat Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tahun 1955. Saat ini, Gedung Merdeka di jadikan sebagai sebuah Museum di Kota Bandung. Di dalam Gedung Merdeka ini memamerkan beberapa koleksi dan foto-foto saat Konferensi Asia-Afrika. Selain itu, Gedung Merdeka juga sering di jaadikan sebagai tempat wisata selfie oleh masyarakat sekitar Bandung dan juga oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bandung.

Kamis, 15 Maret 2018

Jurnal "PASAR KORDON"



Pasar tradisional adalah tempat berinteraksi sosial antara pedagang dan pembeli. Proses jual-beli biasanya melalui proses tawar menawar harga, dan harga yang diberikan untuk suatu barang bukan merupakan harga tetap, dalam arti lain masih dapat ditawar. Salah satu ciri khas pasar tradisional yaitu beberapa diantaranya menggunakan tenda-tenda untuk memasarkan dagangannya, serta pembeli yang berjalan hilir mudik untuk memilih dan menawar barang yang akan dibelinya.

Seperti salah satu pasar tradisional yang ada di bandung yaitu Pasar Kordon, pasar kordon terletak di jalan terusan buah batu. Di pasar kordon ini tersedia berbagai kebutuhan pokok seperti peralatan rumah tangga, sayur-sayuran, buah-buhan lokal dan lainya. Meskipun sekarang sudah banyak pasar modern yang bermunculan di kota bandung, banyak warga yang bergantung dengan pasar kordon ini karena masyrakat beranggapan bahwa berbelanja di pasar kordon harganya lebih murah dan bisa di tawar, sedangkan berbelanja di pasar modern tidak bisa ditawar.

Pasar kordon merupakan salah satu tempat mata pencaharian masyarakat di sekitar bandung.Seperti salah satu pedagang daging kambing di pasar kordon ini, yaitu Toto (50th) ia bertempat tinggal di buah batu (dekat dengan pasar kordon). Pak Toto berjualan daging kambing di pasar kordon ini sejak tahun 1998, kurang lebih sudah 20 tahunan bersama kakanya. Banyak sekali permasalahan yang dihadapi pak toto saat berjualan di pasar kordon , seperti kenaikan harga sembako di pasaran dan lainnya. Setiap hari, pak toto berjualan dari jam 5 pagi hingga jam 12 siang. pak toto menerima stok daging dari seorang supplier daging kambing di banjaran setiap harinya. Di hari hari biasa, ia menjual daging kambing dengan harga Rp90.000/kg sama dengan harga daging kambing di pasar lain.

Dalam sehari, pak toto bisa menjual kurang lebih 10 kg daging kambing dan pendapatan dari penjualan tersebut perhari sebesar Rp200.000. menurut pa toto pendapatan tersebut masih kurang untuk menutupi biaya menyewa tempat sebesar 8 juta / thn dan membeli daging kembali, penyebabnya karena peminat daging kambing itu lebih sedikit dari pada daging sapi atau daging ayam, karena kebanyakan orang berfikir bahwa daging kambing ini berkolesterol tinggi. Selain itu, stok daging yang tidak habis dalam satu hari, tidak bisa dikembalikan lagi kepada supplier melainkan harus ditanggung sendiri oleh pak toto. 

Setiap hari pak toto harus membayar retribusi yang diadakan di pasar kordon sebesar Rp7500. “Retribusi menurut UU no. 28 tahun 2009 adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau badan”. Retribusi yang di adakan di pasar kordon hanya retribusi kebersihan dan retribusi keamanan.

Yang jadi permasalahan dari retribusi di pasar kordon ini, yaitu retribusi kebersihan. Pasar tradisional sering di anak tirikan oleh pemerintah, pemerintah kurang bijaksana dalam mengatur kebersihan pasar tradisional. Setiap hari pedagang wajib membayar retribusi kebersihan tetapi kebersihan di pasar kordon ini tidak terjaga sama sekali. Sampah dari setiap ruko itu di kumpulkan  di buang di dekat sungai yang ada di samping pasar kordon dan berdekatan dengan jalan raya. Menurut pak toto, tindakan tersebut dapat mengganggu pedagang, pengungjung, pengguna jalan bahkan masyarakat di sekitar pasar kordon itu sendiri. Seharusnya sampah dari tiap ruko di kumpulkan dan di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) agar tidak mengotori pasar kordon itu sendiri.

Apabika kejadian ini di biarkan terus menerus maka akan berpengaruh kepada para pedagang yang ada di pasar kordon termasuk pak toto, para pedagang mendapatkan kerugian karena masyarakat akan lebih memilih berbelanja di pasar modern yang lebih bersih dan nyaman dibandingkan dengan berbelanja di pasar kordon.
Harapan pa toto sebagai pedagang di pasar kordon yaitu pemerintah bisa lebih baik lagi dan lebih memperhatikan lagi para pedagang di pasar tradisional agar para pedagang bisa hidup sejahtera, lalu kebersihan di pasar kordon juga lebih di perhatikan lagi agar terlihat bersih dan nyaman.






Skenarion Film Stopmotion "The Fight Chickens"


Kelompok       : Endru and Friends
Anggota          : - Reza Harmahda AL (162050005)
-  Rachmat Harianto (162050015)
-  Aghnia Ratri Wilandari (165050017)
-  Ikhsan Setiawan (162050022)
-  Andriana Mulyana P (162050024)
-  Rusli Fadly (162050031)
-  Juliansyah Putra R (162050038)
Judul               : The fight Chickens
Tema               : seekor induk ayam yang melindungi anak nya dari serangan ular.

Sinopsis           

Pada suatu hari, ada seekor induk ayam yang baru bertelur sebanyak 3 butir . Lalu ayam itu mngerami telur nya selama 21 hari hingga telur nya menetas. Setelah itu,  3 telur itu pun menetas satu persatu dan menjadi anak ayam yang sangat lucu. Setiap hari, induk dan anak ayam itu keluar untuk mencari makan. Hingga suatu ketika, disaat induk dan anak ayam itu mencari makan, mereka bertemu ular yang sangat besar di semak semak. Ular itu sangat besar dan mengerikan. Sontak induk dan anak ayam itu terkejut dan pergi agar tidak di makan ular. Akan tetapi satu anak ayam itu tertangkap oleh sang ular,  dan induk ayam itu tidak terima. Akhirnya induk ayam itu kembali untuk menyelamatkan anak nya dan induk ayam itu terus mematuk-matuk badan sang ular hingga berdarah dan anak ayam itu pun di lepaskan dari terkapan sang ular. Akhirnya induk dan ketiga anak ayam itu mencari makanan kembali dengan hati hati dan kembali ke kandang mereka.

1.    Kandang ayam – Siang hari
Induk ayam bertelur sebanyak 3 butir.
2.    Kandang ayam – Pagi, sore , malam
Induk ayam mengerami telur
3.    Kandang ayam – Siang Hari
3 telur menetas menjadi anak ayam
4.    Hutan – pagi hari
Induk dan anak ayam mencari makan
5.    Hutan – siang hari
Induk dan anak ayam mencari makan di hutan, bertemu ular di semak semak.
Anak ayam tertangkap oeh ular, induk ayam menyelamatkan anaknya.
6.    Hutan – Sore hari
Ayam mencari makan kembali
7.    Kandang ayam – Sore hari
Induk dan anak ayam kembali ke kandang dan beristirahat.


Jumat, 10 November 2017

KEBUDAYAAN SUNDA


A.     Sejarah Singkat Kebudayaan Sunda
Sunda sebagai nama kerajaan kiranya baru muncul pada abad ke- 8 sebagai lanjutan atau penerus kerajaan Tarumanegara. Pusat kerajaannya berada disekitar Bogor, sekarang. Sejarah Sunda mengalami babak baru karena arah pesisir utara di Jayakarta (Batavia) masuk kekuasaan kompeni Belanda sejak (1610*) dan dari arah pedalaman sebelah timur masuk kekuasaan Mataram (sejak 1625).

Menurut RW. Van Bemelan pada tahun 1949, Sunda merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menamai dataran bagian barat laut wilayah India timur, sedangkan dataran bagian tenggara dinamai Sahul. Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indeonesia. Yaitu berasal dan bertempat tinggal di Jawa Barat. Daerah yang juga sering disebut dengan Tanah Pasundan atau Tatar Sunda.

Pada tahun 1998, suku Sunda berjumlah kurang lebih 33 juta jiwa, kebanyakan dari mereka hidup di Jawa Barat dan sekitar 1 juta jiwa hidup di provinsi lain. Dari antara mereka, penduduk kota mencapai 34,51%, suatu jumlah yang cukup berarti yang bisa dijangkau dengan berbagai media. Kendatipun demikian, suku Sunda ialah salah satu kelompok orang yang paling kurang dikenal di dunia. Nama mereka sering dianggap sebagai orang Sudan di Afrika dan salah dieja dalam ensiklopedia. Beberapa koreksi ejaan dalam komputer juga mengubahnya menjadi Sudanese (dalam bahasa Inggris).

Pada abad ke-20, sejarah mereka sudah terjalin melalui bangkitnya nasionalisme Indonesia yang akhirnya menjadi Indonesia modern.Kata Sunda artinya Bagus/ Baik/ Putih/ Bersih/ Cemerlang, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang Sunda diyakini mempunyai etos/ watak/ karakter Kasundaan sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Watak / karakter Sunda yang dimaksud ialah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (terampil), dan pinter (pandai/ cerdas) yang sudah ada sejak zaman Salaka Nagara tahun 150 sampai ke Sumedang Larang Abad ke- 17, sudah membawa kemakmuran dan kesejahteraan lebih dari 1000 tahun.

Sunda adalah kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau Jawa dengan berjalannya waktu sudah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Sebagai suatu suku, bangsa Sunda adalah cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara sampai ke Galuh, Pakuan Pajajaran, dan Sumedang Larang. Kerajaan Sunda adalah kerajaan yang cinta damai, selama pemerintahannya tidak melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Keturunan Kerajaan Sunda sudah melahirkan kerajaan- kerajaan besar di Nusantara diantaranya Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten, dll.

B.     Etos Kebudayaan Sunda
Etos budaya sunda atau watak budaya sunda sudah dilakukan sejak zaman Salaka Nagara. Melalui watak tersebut, masyarakat Sunda menjadi makmur dan sejahtera selama lebih dari seribu tahun. Watak budaya sunda yang dimaksud yaitu cageur(sehat), bageur (baik), bener (benar), singer(mawas diri), dan pinter (pandai/cerdas). Melalui watak tersebut masyarakat sunda terbimbing untuk menjadi pribadi yang sesuai dengan watak tersebut walaupun memang tidak bisa sempurna diterapkan dalam pribadi masing-masing orang Sunda.

Etos budaya Sunda ini bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat di kawasan lainnya. Menjaga kesehatan menjadi hal yang perlu dilakukan tak hanya bagi orang Sunda tapi juga masyarakat di daerah lainnya di Indonesia. Begitu juga mengamalkan hal yang baik dan benar. Sesuatu yang baik belum tentu benar, namun jika digabungkan maka bisa memilih amalan yang tepat yaitu yang mengandung unsur baik dan benar. Masyarakat Sunda juga menganut etos mawas diri dan pintar. Mawas diri diperlukan agar pribadi tiap orang Sunda dapat terjaga sehingga tidak berbuat melampaui batas. Begitu juga dengan watak pandai yang juga diperlukan dalam pribadi tiap orang Sunda. Masyarakat Sunda perlu menuntut ilmu untuk menambah kepandaian mereka. Ilmu-ilmu tersebut nantinya dapat digunakan untuk membangun masyarakat maupun untuk membangun kehidupan pribadi yang lebih baik.

C.     Nilai Kebudayaan Sunda
Budaya Sunda memiliki nilai-nilai tersendiri yang berbeda dari budaya daerah lainnya. Masyarakat Sunda merupakan masyarakat yang lembut, relijius,d an spiritual. Mereka sesuai dengan pameo silih asih, silih asah, dan silih asuh. Artinya yaitu masyarakat Sunda saling mengasihi, saling memperbaiki diri, dan saling melindungi. Sebagian masyarakat Sunda masih mempertahankan upacara adat asli Sunda. Mereka juga senang bergotong royong sehingga terjalin kebersamaan antar warga. Nilai saling mengasihi yang ditanamkan pada masyarakat Sunda ini dapat dikembangkan untuk kepentingan masyarakat luas. Setiap orang juga perlu saling memperbaiki diri mereka dengan pendidikan dan berbagi ilmu. Tak sampai di sana saja, tapi masyarakat Sunda juga perlu saling melindungi untuk menjaga keselamatan antara warga. Secara garis besar nilai budaya Sunda ini memperlihatkan sisi kebersamaan yang kuat karena tidak hanya untuk satu individu saja tapi untuk tujuan kebersamaan.

Sistem kekerabatan masyarakat Sunda ialah bilateral (garis keturunan ayah ataupun ibu). Sistem kekerabatan dan perkawinan dilakukan secara Islam. Bentuk keluarga yang terkenal ialah keluarga batih, yakni suami, istri, dan anak-anak.
Di Sunda mengenal tujuh generasi ke atas dan ke bawah sebagai berikut.
-          Tujuh generasi ke atas: kolot, embah, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur.
-          Tujuh generasi ke bawah: anak, incu, buyut, bao, jangga wareng, udeg-udeg, dan gantung siwur.

D.     Kebudayaan Sunda
1.      Kesenian Kebudayaan Sunda
Masyarakat Sunda tidak hanya memiliki nilai dan watak tersendiri, kesenian mereka juga cukup terkenal di luar Jawa Barat. Beberapa kesenian tersebut antara lain:
a.       Wayang Golek
Wayang golek merupakan boneka kayu yang berasal dari kesenian Sunda. Wayang golek ini dimainkan oleh seorang dalang selayaknya wayang kulit. Cerita yang dimainkan biasanya berasal dari cerita rakyat, misalnya cerita penyebaran agama Islam oleh Walangsungsang dan Rara Santang ataupun menggunakan cerita Ramayana dan Mahabarata. Dalang bercerita dengan menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda.

b.      Jaipongan
Jaipongan merupakan tarian khas yang berasal dari Sunda. Ciri khas dari Jaipongan yaitu erotis, humoring, semangat, ceria, spontan, dan sederhana. Tari jaipongan sendiri dibuat oleh H. Suanda pada tahun 1976 di Karawang. Seni tari jaipongan ini terinspirasi dari berbagai seni lainnya seperti pencak silat, wayang golek, topeng banjet, dan lain-lain. Dahulu instrumen yang dipakai cukup sederhana yaitu gendang, goong, rebab, ketuk, dan krecek. Seni tari tersebut kemudian menyebar di daerah Jawa Barat dan mendapatkan sambutan yang positif. Tari jaipongan kemudian menjadi tari tradisional dari Jawa Barat. Tarian ini sering digunakan saat ada acara-acara resmi seperti penyambutan tamu dari luar daerah atau dari luar negeri.

c.       Sisingaan
Sisingaan merupakan jenis seni pertunjukan khas Subang yang menggunakan tandu yang di atasnya terdapat patung atau boneka singa. Jenis kesenian ini diciptakan sekitar tahun 1975, saat itu datang kaum urban Ponorogo yang mengenalkan reog Ponorogo. Para seniman sunda kemudian membuat jenis kesenian yang berbeda dengan menunjukkan identitas khas Subang. Dalam perkembangannya, kesenian sisingaan kemudian ditiru oleh kota lainnya seperti Cirebon, Sumedang dan Garut yang berupa kesenian menggotong hewan tiruan. Pertunjukannya sendiri dimulai dengan tabuhan musik lalu diikuti oleh penari pengusung sisingaan yang melakukan beberapa gerakan tari. Pertunjukan sisingaan ini berjalan mengelilingi kampung atau jalanan kota.

2.      Alat musik khas kebudayaan
a.       Calung 
Calung ialah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung ialah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).


b.      Angklung 
Angklung ialah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional.

c.       Ketuk Tilu 
Ketuk Tilu ialah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh sebab itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.

d.      Kacapi Suling 
Kacapi Suling ialah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.

3.      Pakaian Adat
a.       Pakaian Adat untuk Rakyat Jelata
Bagi rakyat jelata, laki-laki Sunda pada masa silam selalu mengenakan pakaian yang sangat sederhana. Mereka mengenakan celana komprang atau pangsi yang dilengkapi dengan sabuk kulit atau kain. Sebagai atasan, baju kampret atau baju salontren yang dilengkapi sarung poleng yang diselempangkan menyilang di bahu tak pernah lepas dalam menjalani keseharian. Pakaian adat Sunda tersebut juga akan dilengkapi dengan penutup kepala yang bernama ikat logen model hanjuang nangtung atau barangbang semplak dan alas kaki berupa tarumpah atau terompah dari kayu

Untuk para wanita, pakaian adat Jawa Barat yang dikenakan juga terbilang sederhana. Perlengkapan seperti sinjang kebat (kain batik panjang), beubeur (ikat pinggang), kamisol (kutang atau BH), baju kebaya, dan selendang batik adalah pilihan utama. Sebagai riasan pelengkap, gaya pakaian tersebut juga akan disertai dengan hiasan rambut yang digelung jucung (disanggul kecil ke atas), aksesoris berupa geulang akar bahar (gelang akar bahar), ali meneng (cincin polos), suweng pelenis (giwang bundar), dan alas kaki berupa sendal keteplek (sendal jepit)

b.      Pakaian Adat untuk Kaum Menengah
Beda kelas, beda pula tampilannya. Untuk mereka yang terbilang kaum menengah dalam strata sosial, pemakaian pakaian adat Jawa Barat dikhususkan dengan tambahan beberapa pernik. Para pria selain akan memakai baju bedahan putih, kain kebat batik, alas kaki sandal tarumpah, sabuk (beubeur), dan ikat kepala, mereka juga akan mengenakan arloji rantai emas yang digantungkan di saku baju sebagai kelengkapan berbusana

Sementara untuk para wanitanya, pakaian adat Jawa Barat yang dikenakan adalah kebaya beraneka warna sebagai atasan, kain kebat batik beraneka corak sebagai bawahan, beubeur (ikat pinggang), selendang berwarna, alas kaki berupa selop atau kelom geulis, dan perhiasan berupa kalung, gelang, giwang, dan cincin yang terbuat dari perak atau emas.

c.       Pakaian Adat untuk Bangsawan
Bagi para bangsawan atau menak, pakaian yang dipakai adalah simbol keagungan. Oleh sebab itu, dari segi desain, pakaian ini terlihat sebagai pakaian adat Jawa Barat yang paling rumit dan estetik.

Bagi para pria bangsawan, pakaian adat Sunda yang mereka kenakan terdiri dari jas tutup berbahan beludru hitam yang disulam benang emas menyusuri tepi dan ujung lengan, celana panjang dengan motif sama, kain dodot motif rengreng parang rusak, benten atau sabuk emas, bendo untuk tutup kepala, dan selop hitam sebagai alas kaki. Sedangkan untuk para wanita, pakaian adat Jawa Barat yang dikenakan kebaya beludru hitam bersulam benang emas, kain kebat motif rereng, dan alas kaki berupa sepatu atau selop berbahan beludru hitam bersulam manik-manik. Tak lupa beberapa pernik perhiasan juga dikenakan seperti tusuk konde emas untuk rambut yang disanggul, giwang, cincin, bros, kalung, gelang keroncong, peniti rantai, dan beberapa perhiasan lain yang terbuat dari emas bertahta berlian.

d.      Baju Adat Sunda yang Resmi
Karena mempunyai beragam jenis pakaian adat, provinsi Jawa Barat kemudian membuat standar baku baju adatnya sejak beberapa dasawarsa terakhir. Pakaian adat Jawa Barat yang resmi tersebut bisa kita lihat pada acara pemilihan mojang dan jajaka yang selalu digelar setiap tahunnya. Berikut ini adalah gambar dari pakaian resmi tersebut

Para jajaka memakai jas takwa atau jas tutup dengan warna bebas (lebih sering hitam), celana panjang dengan warna yang sama, kain samping yang diikatkan di pinggang, penutup kepala berupa bendo, dan alas kaki selop. Hiasan yang dikenakan hanya berupa jam rantai yang biasanya dijepitkan pada saku jas. Sementara untuk para mojang, mereka akan menggunakan pakaian berupa kebaya polos dengan hiasan sulam, kain kebat, beubeur (ikat pinggang), kutang (kamisol), karembong (selendang) sebagai pemanis, dan alas kaki berupa selop dengan warna sama seperti warna kebaya. Adapun untuk hiasannya yaitu tusuk konde berhias bunga untuk rambut disanggul, giwang, cincin, bros, kalung, gelang keroncong, peniti rantai, dan beberapa perhiasan lain yang terbuat dari emas bertahta berlian

e.       Pakaian Pengantin Adat Sunda
Untuk keperluan upacara adat perkawinan, para pengantin adat Sunda akan mengenakan pakaian khusus yang dinamai pakaian Pengantin Sukapura. Pakaian ini untuk mempelai pria berupa jas tutup berwarna putih yang dilengkapi ikat pinggang warna putih, kain rereng sebagai bawahan, tutup kepala bendo motif rereng pula, dan selop berwarna putih. Untuk hiasannya, kalung panjang dari bunga melati dan keris atau kujang sebagai senjata tradisionalny

Sementara untuk mempelai wanita, atasannya berupa kebaya brukat warna putih, bawahan berupa kain rereng eneng, benten atau ikat pinggang warna emas, dan alas kaki selop warna putih. Adapun hiasannya berupa perhiasan kilat bahu, kalung panjang, gelang, bros, giwang, dan cincin, serta sanggulan rambut yang dilengkapi hiasan siger subadra lima untaian bunga sedap malam (mangle), dan tujuh buah kembang goyang

4.      Rumah Adat
Secara umum rumah tradisional Sunda adalah sebuah rumah panggung sama seperti rumah – rumah tradisional lainnya yang ada di Indonesia. Bentuk rumah panggung ini bertujuan untuk menghindari masalah – masalah dari lingkungan yang dapat mengancam penghuninya.Dilihat berdasarkan bentuk atapnya, maka rumah tradisional Sunda terbagi atas beberapa ciri yang berbeda satu dengan yang lainnya:
a.       Jolopong (sebutan untuk rumah dengan atap pelana yang betuknya memanjang)
b.      Perahu Kumureb (sebutan untuk rumah dengan bentuk atap perisai “oleh masyarakat sunda, disebut perahu kumureb karena bentuk atap seperti perahu terbalik”).
c.       Julang Ngapak (dikarenakan bentuk atapnya seperti sayap burung yang sedang terbang).
d.      Badak Heuay (dikarenakan bentuk atapnya seperti seekor badak yang sedang membuka mulutnya).
e.       Tagog Anjing (dikarenakan bentuk atapnya seperi seekor anjing yang sedang duduk).
f.       Capit Gunting (dikarenakan bagian atas atapnya yang saling menyilang berbentuk gunting).

5.      Makanan Khas
Sunda adalah  salah satu bagian dari suku – suku yang ada di Indonesia. Mayoritas daerah sunda di daerah banten dan jawa barat, sebagai mana daerah – daerah lain daerah sunda juga memiliki makanan khas tersendiri.
a.       Balok menes
Balok menes adalah makana khas dari daerah sunda yang ada di daerah menes pandeglang banten. Balok menes sendiri terbuat dari singkong dan parutan kelapa yang sudah di jadikan serundeng. Kue balok ini ada dua macam, yaitu balok cioda dan balok menes.
b.      Peuyeum Bandung
Peuyeum dalam bahasa Indonesia di sebut tape, peuyeum Bandung adalah tape khas Bandung yang bisa menggoyang lidah anda bila anda mencicipinya. Peuyeum atau tape adalah makanan khas yang terbuat dari singkong yang di kukus lalu di dinginkan sesudah itu di taburi ragi khusus dan di peuyeum (di imbuh) hingga berpermentasi menjadi tape.
c.       Nasi Tutug Oncom
Nasi tutug oncom adalah nasi khas dari daerah sunda, tepatnya di daerah tasikmalaya. Nasi tutug oncom adalah nasi yangdi campur oncom yag di goring atau di bakar. Seperti namanya preoses pencampuran nasi dengan cara di tumbuk hingga di kenal dengan nama nasi tutug.
d.      Sorabi Hijau

Sorabi hijau adalah makanan khas sunda yang ada di Rengasdengklok Karawang. Serabi hijau ini berbeda dengan serabi – serabi lainnya, bahan pembuatannya juga sedikit berbeda yang di tambahi daun suji. serabi hijau lebih nikmat bila ditemani secangkir kopi hangat.

RAGAM FOTO JURNALISTIK BESERTA CONTOH

1.   Spot Photo Kecelakaan Beruntun di Lampu Merah Buah Batu Kecelakaan beruntun yang melibatkan 2 mobil dan 1 sepeda motor ...